Saturday 26 September 2015

TUGAS HIDROLOGI 1

   Sekedar berbagi informasi ini adalah tugsa semester III saya di perkuliahan di salah satu Politeknik Negeri semoga bermanfaat bagi yang membaca

1.    Coba kembangkan pemikiran saudara tentang pembangunan PLTA Karama di Mamuju SulBar !

Pembangunan PLTA Karama di Sulawesi Barat merupakan sebuah mega proyek raksasa antara pemerintah di Sulbar dengan investor China dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik masyarakat maupun industri di Provinsi Sulbar.

Pembangunan PLTA ini akan menghasilkan sekitar 400 Mega Watt tenaga listrik. Masing-masing 150 Mega Watt untuk PLTA Karama Bone dan 250 Mega Watt untuk PLTA Karama Sepang. 

Dalam perencanaan pembangunan PLTA ini banyak penolakan-penolakn yang terjadi dari pihak masyarakat dan Komnas HAM yang merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk menghentikan pembangunan mega proyek PLTA Karama di Kecamatan Kalumpang dan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Hal ini terkait pengaduan dari Majelis Pekerja Sinode Gereja Kristen Sulawesi Barat yang menolak pembangunan Mega Proyek PLTA Karama yang akan menenggelamkan kurang lebih 22.793 orang (Penduduk Kec. Kalumpang 13.536, Penduduk Kec. Bonehau 9.257) dan menghuni 21 Desa di 2 (dua) Kecamatan, yaitu Bonehau dan kalumpang. Dan ini berarti sekitar 95% wilayah dari dua kecamatan tersebut akan ditenggelamkan.

Dari temuan Tim Komnas HAM dilapangan terdapat beberapa fakta bahwa adanya pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembangunan mega proyek ini yaitu tanpa adanya partisipasi masyarakat ataupun sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan mega proyek ini. Selain itu, sebagian besar masyarakat Kalumpang dan masyarakat Bonehau menolak Mega Proyek PLTA Karama karena berdampak akan menenggelamkan dan merelokasi perkampungan warga di Kalumpang dan Bonehau dan jika merelokasi warga dipaksakan maka akan terjadi benturan dengan masyarakat Kalumpang dan Bonehau yang sebagian besar menolak. Hal ini karena untuk mempertahankan hak asasi manusia khususnya hak atas rasa aman dan hak atas milik, serta kehidupan mereka. Hal tersebut melanggar UUD 1945 Pasal 28G ayat (1), UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 30 dan Pasal 36 ayat (2).

Penolakan pembangunan mega proyek ini oleh masyarakat ini juga didukung oleh Bupati Mamuju dengan memperhatikan aspirasi masyarakat Kalumpang dan Bonehau yang menolak proyek tersebut sejalan dengan semangat kewajiban pemerintah dalam melakukan perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia.

Pada dasarnya masyarakat Kalumpang dan Bonehau tidak keberatan dengan masuknya investasi termasuk membangun PLTA di Sungai Karama selama investasi dan proyek tersebut tidak menenggelamkan dan merelokasi perkampungan warga serta bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sejalan dengan semangat pemenuhan hak asasi manusia khususnya hak untuk mengembangkan diri.

Menurut saya pembangunan PLTA di Sungai Karama tidak harus berdampak pada penenggelaman dan relokasi perkampungan warga, hal tersebut terlihat dari masuknya investor baru yang disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju dan didukung masyarakat, yaitu PT Valamustika dan juga Perusahaan dari Grup Haji Klla yang membangun PLTA di Sungai Karama tanpa berdampak pada penenggelaman dan relokasi perkampungan warga dengan terwujudnya PLTA Karama ini akan membawa pertumbuhan ekonomi di Sulbar dengan dimulainya pembangunan industri yang didukung kesiapan kebutuhan listrik yang selama ini menjadi kendala melaksanakan pembangunan di Sulbar pada sektor industri.


2. Coba kembangkan pemikiran saudara tentang kegunaan ilmu hidrologi kaitannya dengan ilmu teknik sipil lainnya !

Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari tentang terjadinya pergerakan distribusi air di bumi baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik air, sifat kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan.


Secara umum dapat dikatakan bahwa Hidrologi adalah ilmu yang menyangkut masalah Kuantitas dan Kualitas air di bumi, Ilmu ini dapat dikategorikan menjadi 2 bagian:
a.    Hidrologi Pemeliharaan/Operational Hydrologie
Menyangkut pemasangan alat-alat ukur berikut penentuan jaringan stasiun pengamatannya, pengumpulan data hidrologi (termasuk kegiatan pengamatan elemenelemen hidrologi), pengolahan data mentah dan publikasi data.
b. Hidrologi Terapan/Applied Hydrology
Ilmu terapan adalah ilmu yang langsung berhubungan dengan penggunaan hokum-hukum yang berlaku menurut ilmu-ilmu murni/pure science pada kejadian praktek dalam kehidupan. Hidrologi terapan menyangkut analisa hidrologi pada lingkungan.
Contoh:

Pada kegiatan perencanaan reservoir yang bertujan untuk mengendalikan banjir dan mengatasi kebutuhan air, tercakup beberapa step analisa hidrologi adalah:
·         Menghitung air permukaan yang tersedia
·         Memperkirakan kehilangan air (akibat penguap, rembesan dan sebagajnya)
·         Memperkirakan kebutuhan air (domestik, pertanian, perindustrian)
·         Memperkirakan banjir rencana ( design flood).
·         Memperkirakan kapasitas/volume reservoir dan tinggi maksimum dalam reservoir , Setelah itu baru dilanjutkan dengan perencanaan bangunan air ,yaitu:
·         Merencanakan bangunan pengendali banjir.
·         Merencanakan bangunan drainase pada daerah perkotaan atau daerah aliran.

·         Merencanakan/menentukan bentuk dan ukuran konstruksi dan lain-lain


mohon berikan komentar dan saran yang membangun bagi penulis :D

Wednesday 23 September 2015

HIDROLIKA

SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

2.1.   Pendahuluan
Fluida adalah zat yang bisa mengalir, mempunyai pertikel yang mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Tahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil. Fluida dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu zat cair dan gas.
Zat cair dan gas mempunyai sifat-sifat serupa :
1.         Tidak melawan perubahan bentuk.
2.         Tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser.
           Perbedaan utama antara zat cair dan gas yaitu :
1.         Zat cair mempunyai permukaan bebas, dan massa zat cair akan mengisi volume yang diperlukan dalam suatu ruangan; sedangkan gas tidak mempunyai permukaan bebas dan massanya akan mengisi seluruh ruangan.
2.         Zat cair merupakan zat yang tak termampatkan, sedang gas adalah zat yang bisa dimampatkan.
Zat cair mempunyai beberapa sifat yaitu :
1.         Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan terbentuk permukaan bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer.
2.         Mempunyai rapat massa dan berat jenis.
3.         Tidak termampatkan (incompressible)
4.         Mempunyai viskositas (kekentalan).
5.         Mempunyai kohesi, adhesi dan tegangan permukaan.
Di antara sifat-sifat tersebut, yang terpenting adalah rapat massa, berat jenis dan viskositas.

2.2.   Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Relatif
Rapat massa,ρ (rho), didefinisikan sebagai massa zat cair tiap satuan volume pada temperature dan tekanan tertentu.
ρ = M/V                                                                               
            dengan M adalah massa yang menempati volume V (kg/m3).
Berat jenis yang diberi notasi γ (gamma), adalah berat benda tiap satuan volume pada temperature dan tekanan tertentu. Terdapat hubungan antara berat jenis dan rapat massa dalam bentuk berikut :
γ = ρ g                                                                                              
            dengan :
       γ        :berat jenis (N/m3 untuk satuan SI atau kgf/m3 untuk satuan MKS)
ρ        :rapat massa (kg/m3 satuan SI atau kgm/m3 untuk satuan MKS)
g        :percepatan gravitasi (m/d2)
Rapat relative adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat dan rapat massa air.
N = ρ zat cair =  γ  zat cair 
           ρ air           γ air
        
2.3.   Kemampuan Zat Cair
Kemampuan zat cair didefinisikan sebagai pengecilan volume karena adanya penambahan tekanan, yang ditunjukkan oleh perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan volume terhadap volume awal.

     K = -    dp    
              dV/V

Nilai K untuk zat cair adalah sangat besar sehingga perubahan volume karena perubahan tekanan adalah sangat kecil.

2.4.   Kekentalan Zat Cair
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu bergerak mengalir.Kekentalan disebabkan karena kohesi antara pertikel zat cair. Zat cair kental, seperti sirop atau oli, mempunyai kekentalan besar, sedang zat cair encer, seperti air mempunyai kekentalan kecil.
Tegangan geser antara dua lapis zat cair adalah sebanding dengan gradient kecepatan dalam arah tegak lurus dengan gerak (du/dy).

τ =  μ   du 
             dy



Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan absolut dihubungkan dengan rapat massa dalam bentuk :
v  =   μ  
       ρ                                                                 
dengan v (nu) adalah kekentalan kinematic (m2/d).


Gambar 2.2. Hubungan antara tegangan geser dan gradient kecepatan

2.5.   Tegangan Permukaan
Molekul-molekul zat cair saling tarik menarik di antara sesamanya dengan gaya berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat massa.


       Kerja yang dilakukan untuk melawan gaya tarik ke bawah tersebut dikenal dengan tegangan permukaan. Tegangan permukaan σ = (sigma) bekerja pada bidang permukaan yang sama besar di semua titik.

2.6.   Kapilaritas
Kapilaritas disebabkan oleh gaya kohesi dan adesi. Di dalam suatu tabung yang dimasukkan ke dalam zat cair, jika kohesi lebih kecil dari adesi maka zat cair akan naik; jika kohesi lebih besar dari adesi maka zat cair akan turun.


Kapilaritas
Kenaikan kapiler (atau penurunan) di dalam suatu tabung dapat dihitung dengan menyamakan gaya angkat yang dibentuk oleh tegangan permukaan dengan gaya berat

Pσ cos θ = A h γ
π r σ cos θ = π r2 h γ
h =   2 σ cos θ 
             γ r

            dengan :
P        : keliling tabung
A       : luas tampang tabung
σ        : tegangan permukaan
γ        : berat jenis zat cair
r         : jari-jari tabung
h        : kenaikan kapiler
Apabila tabung bersih,  = 00 untuk air 1400 untuk air raksa


Gaya-gaya pada kapilaritas

2.7.   Tekanan Uap
Zat cair yang terbuka pada gas akan mengalami penguapan. Laju penguapan tergantung pada perbedaan energy molekul antara zat cair dan gas yang ada di atasnya.
Pada awalnya, tekanan udara di atas zat cair di dalam tangki tertutup adalah tekanan atmosfer.Apabila tekanan udara dikurangi, yaitu dengan mengeluarkannya, maka pada tekanan tertentu zat cair mulai mendidih dan menguap.
Penguapan akan terjadi sampai tekanan di atas zat cair di bawah tekanan uap jenuh zat cair tersebut pada temperature yang diberikan.



Monday 21 September 2015

Batuan Alam



Batuan Alam


1. Batuan Beku


     a. Andesit

Proses terbentuk : Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus,batu Andesit terbentuk ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.
Massa Jenis : 2,8 – 3 gram/cm3
Warna : agak gelap (abu-abu tua)
Kegunaan : sebagai nisan kuburan, batu pembuat candi, meja batu, dll.



     b. Diorit
Proses terbentuk : Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. Termasuk jenis batuan beku dalam
Massa jenis : 2,8 – 2,9 gram/cm3
Warna : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Kegunaan : batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.




     c. Basalt
Proses Terbentuk : Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Massa jenis : 2,7 – 3 gram/cm3
Warna : Gelap
Kegunaan : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll).



     d. Granit
Proses terbentuk : Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam.
Massa jenis : sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3
Warna : putih, abu-abu, atau campuran keduanya.
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.
Kegunan : sebagai batu bahan bangunan, sebagai dekorasi, bahan tegel dll.




     e. Pumice (batu apung)
Proses Terbentuk : Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang membeku ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titik
berongga-rongga tersebar secara tidak merata.
Massa Jenis : dibawah 1 gram/cm3
Warna : Putih, dan coklat muda
Kegunaan : Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain.



     f. Tufa Gelas
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih k, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.





2. Batuan Sedimen

     a. Konglomerat
Proses Terbentuk : Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Warna : berwarna warni
Kegunaan : Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks) juga digunakan untuk hiasan bangunan.




     b. Batu Pasir
Proses Terbentuk : Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu pasir tersebut.
Warna : Coklat dan putih
Kegunaan : Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca.





     c. Breksi
Karakteristik : Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima sentimeter).
Warna : merah kecoklatan, keemasan, coklat
Kegunaan : sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau asbak.




3. Batuan Metamorf

     a. Slate
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
Kegunaan : batu sabak atau batu slate banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Slate telah digunakan dalam konstruksi selama ratusan tahun dalam aplikasi yang beragam sebagai atap untuk paving, dan Walling untuk dekorasi taman. Slate juga dapat di manfaatkan sebagai batu asahan.




     b. Filit
Filitik ( filit) Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.
Warna : Merah,
Kegunaan : sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filik merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan
bangunan, biasanya batu filitik di gunakan sebagau bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk bahan atap.




     c. Gneiss
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.
Warna : Abu-abu
Kegunaan : Batu Gneiss atau genes banyak digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung.





     d. Marmer
Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
Warna : Bervariasi
Kegunaan : Batu marmer biasanya digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, pelapis dinding bangungan dan lantai. Harga batu marmer lebih mahal dari jenis batu lainnya dan biasanya harga berbanding lurus dengan kualitas marmer itu sendiri.