Monday 21 September 2015

Batuan Alam



Batuan Alam


1. Batuan Beku


     a. Andesit

Proses terbentuk : Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus,batu Andesit terbentuk ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.
Massa Jenis : 2,8 – 3 gram/cm3
Warna : agak gelap (abu-abu tua)
Kegunaan : sebagai nisan kuburan, batu pembuat candi, meja batu, dll.



     b. Diorit
Proses terbentuk : Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. Termasuk jenis batuan beku dalam
Massa jenis : 2,8 – 2,9 gram/cm3
Warna : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Kegunaan : batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.




     c. Basalt
Proses Terbentuk : Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.
Massa jenis : 2,7 – 3 gram/cm3
Warna : Gelap
Kegunaan : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll).



     d. Granit
Proses terbentuk : Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam.
Massa jenis : sekitar 2,2 – 2,3 gram/cm3
Warna : putih, abu-abu, atau campuran keduanya.
Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.
Kegunan : sebagai batu bahan bangunan, sebagai dekorasi, bahan tegel dll.




     e. Pumice (batu apung)
Proses Terbentuk : Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang membeku ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titik
berongga-rongga tersebar secara tidak merata.
Massa Jenis : dibawah 1 gram/cm3
Warna : Putih, dan coklat muda
Kegunaan : Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain.



     f. Tufa Gelas
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih k, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.





2. Batuan Sedimen

     a. Konglomerat
Proses Terbentuk : Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Warna : berwarna warni
Kegunaan : Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks) juga digunakan untuk hiasan bangunan.




     b. Batu Pasir
Proses Terbentuk : Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu pasir tersebut.
Warna : Coklat dan putih
Kegunaan : Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca.





     c. Breksi
Karakteristik : Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima sentimeter).
Warna : merah kecoklatan, keemasan, coklat
Kegunaan : sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau asbak.




3. Batuan Metamorf

     a. Slate
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
Kegunaan : batu sabak atau batu slate banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Slate telah digunakan dalam konstruksi selama ratusan tahun dalam aplikasi yang beragam sebagai atap untuk paving, dan Walling untuk dekorasi taman. Slate juga dapat di manfaatkan sebagai batu asahan.




     b. Filit
Filitik ( filit) Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.
Warna : Merah,
Kegunaan : sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filik merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan
bangunan, biasanya batu filitik di gunakan sebagau bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk bahan atap.




     c. Gneiss
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.
Warna : Abu-abu
Kegunaan : Batu Gneiss atau genes banyak digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung.





     d. Marmer
Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.
Warna : Bervariasi
Kegunaan : Batu marmer biasanya digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, pelapis dinding bangungan dan lantai. Harga batu marmer lebih mahal dari jenis batu lainnya dan biasanya harga berbanding lurus dengan kualitas marmer itu sendiri.































































No comments:

Post a Comment